1811=simply.cant.get.any.more.ideas.on.how.to.name.this.blog.

9.11.08

Mata Dobel Dobel

Sepertinya memang mengemudi di Jakarta sudah hampir pasti memiliki poin plus dibanding mengemudi di luar Jakarta. Luar Indonesia, more precisely.

Keuntungan dan kerugian hampir seimbang didapat. Salah satu yang menonjol adalah dianugerahinya mata dobel dobel. Artinya, kesigapan indra penglihatan akan jauh lebih terlatih dan terasah, terfokus serta terarah.

Jangan hanya sigap balapan dengan game console atau kibor PC. Tapi rasakan sensasi berkendara seperti main game jadul ROADRASH (kalau ingat) dimana segala macam hal berseliweran di kanan kiri depan belakang, atau mungkin atas bawah demi menghindari obstacles-halangan yang muncul mengejutkan. Dan di jalanan Jakarta sangat dipastikan kita bisa punya mata dobel dobel. Buat melihat anak kecil lari2an di pinggir jalan sebelah kiri yang ini, dan di ujung depan sana ada anak kecil digandeng orangtua tapi orangtuanya ada di sebelah kiri sang anak yang tangannya melambai lambai di badan jalan. Lalu ada tukang ketoprak mau ikut nyebrang loncat trotoar. Ada tukang koran muncul entah darimana, ibu-ibu gendong anak juga muncul tiba-tiba di kiri jendela. Ada puntung rokok dibuang supir dari jendela truk bensin hampir kena kendaraan kita. Sampah bungkus makanan dilempar ke jalan dari jendela BMW setelah si penumpang kelar makan. Bapak-bapak naik Vespa tiba-tiba goyang pinggul di depan menghindari lubang. Kita juga ikut menghindari lubang yang ternyata di dalamnya ada bangkai tikus berlalat. Baru saja menghindar tiba-tiba ada halangan helm catok seseorang yang terjatuh dan sudah remuk di tengah jalan. Lalu motor kencang yang dikendarai tiga orang pemudi tanpa helm sambil tertawa-tawa dan membetulkan geraian rambut setelah menyenggol kaca spion. Belum lagi mikrolet tiba-tiba berhenti di 2/3 jalan mencari kembalian untuk penumpang yang bayar pake duit 50 ribuan. Di depannya ada metromini mogok didorong kenek dan satu dua orang penumpang. Di dalamnya ada ibu-ibu kepanasan yang tiba-tiba meludah ke luar jendela. Karena dikira hujan rintik langsung dinyalakan wiper depan yang secara tak sengaja melihat crane di atas gedung sedang bergerak lambat, membuat saya percepat laju mobil supaya tak ikut kejatuhan. Macet panjang di depan yang terlihat hanya barisan orang berdiri di atas kopaja sambil mengkibarkan bendera tim bola kesayangan. Macet di underpass berikut hanya dikarenakan banyak pengendara motor berteduh menghabiskan 3/4 jalan. Rem mendadak untuk mas mas yang menyeberang jalan sembarangan, apesnya dia ketahuan satu-satunya polisi yang mangkal. Walhasil dia mendapat amanah untuk membaca Pancasila keras-keras di pembatas jalan sambil diawasi pak polisi yang keringetan sendirian. Pemandangan ini dipermanis dengan pemandangan tiga dara anak kuliahan, dua wanita kantoran dan lima belia sma tertawa cekikikan di dalam halte membuat konsentrasi mengemudi agak sedikit buyar.  Tambah buyar ketika melihat baliho bergambar Luna Maya segede gaban di perempatan, tapi langsung fokus ke jalan ketika melihat banyak motor menerabas lampu merah dan berhenti tenang di tengah perempatan besar. Maksud hati ingin menanyakan kepada pak polisi bermotor di sebelah mobil tentang kenapa hal tersebut dibiarkan saja tapi urung bertanya karena pak polisi sedang asyik membalas SMS sambil mengendarai motornya dengan lihai. Lepas dari jalan raya tibalah di jalan kompleks yang lebih tenang dan hanya dihiasi ramai anak-anak, sampah rumah tangga, plastik-plastik makanan, gelas aqua, tukang es krim, tukang gado gado di sepanjang jalan serta satu dua ojek motor yang meraung memekakkan telinga, dan satu mobil SUV terus menerus membunyikan klakson tepat menempel di bemper belakang memaksa untuk melaju lebih cepat lagi.

Dan akhirnya sampailah di rumah, masih ada waktu buat lap lap mobil dari lumpur jalanan, sisa genangan hujan kemarin dan lumpur merah yang ditinggalkan truk-truk besar di penjuru pembangunan kanal timur Jakarta. Mata sudah normal kembali, auto focus-nya sudah bisa diistirahatkan, saatnya main game balapan di PC. Pasti sudah lebih ahli sekarang :).

8 Comments:

Post a Comment

<< Home