Masih saja dirundung sepi.
Sepi.
Kalau dulu pernah buat sepi jadi titel puisi, itu juga karena saking takutnya sama hal satu itu. Inget ujaran dulu, bahwa sepi itu membunuh siapapun didekatnya, dan tidak seorang pun tahu bahkan dirimu bahwa kau terbunuh olehnya.
Dan lagi, sepi masih saja menggelayut di situ. Menunggu di pojokan, bersiap meringkus dan membungkusmu dalam diam.
Sepi di ruangan. Memang hanya bisa terdiam. Musik pun tidak lagi menghibur. Browsing pun bukan lagi jawaban. Menenggelamkan diri dalam kerja juga bukan lagi pengharapan.
Sepi di perjalanan. Memang cuma bisa bergumam. Bahkan kadang senandung sebentar. Baik dari yang Ilahiah sampai yang gurauan untuk diri sendiri. Namun untungnya kadang masih ditemani bunyi klakson sahabat2 maya penunggang Honda yang sama.
Sepi di penulisan. Yup. Itu saja.
Sepi. Coba saja bunuh aku. Nanti kubunyikan klakson keras-keras supaya kau terjengkang dan tertubruk kawanan binatang besi di raya jalan.
1 Comments:
"Pecahkan saja gelasnya, biar ramai!" hehehe=)
Ma Meen Ma Meen, just remember you don't walk alone..
Jika sepi membunuhmu,
Coba angkat telpon genggam mu,
atau log in pada ym mu,
disana ada aku,
yang tak merelakanmu terbunuh sepi.
Yuks..yuks.. hang out yuks, kita bunuh rasa sepi itu, hehe=)
By dotty rahmatiasih, at Monday, October 16, 2006 10:02:00 AM
Post a Comment
<< Home