11 malam.
11 malam.
Dan berita singkat di Senin malam.
'Pakde Drajat meninggal dunia tadi malam di Mojokerto'.
Bapak cuma bisa terdiam dalam selimut tidurnya.
Mama cuma bisa mendering dering telepon mengabari semua.
Intan cuma bisa terpana.
Dan saya mencoba tafsirkan semua.
Satu dari sekian orang yang dihormati dan dicinta keluarga besar ini dipanggil Kuasa.
Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.
Semoga diberi tempat terbaik di sisi Yang Esa.
2 Comments:
Turut berduka cita, Men.
I know the feeling.
The ultimate pain is always separation.
Death is the ultimate separation.
"It's always lonely when it comes to this... morbid reality of our fragile mortality."
Semoga selalu sehat dan merasa bahagia... simple but true. What else would you need in life but those?
Semoga beliau yang berpulang juga mendapatkan tempat yang lapang di antara orang-orang yang disayangi Tuhan ya Men.
M
By M. Lim, at Thursday, November 30, 2006 12:16:00 AM
Amiin.. makasih min :).
All those yg simple dan true yang sejujurnya emg dicari kok sama semua orang. Cuma kadang kita manusia suka panjang angan dan gak sadar yang dekat2 dengan kita.
Seperti satu petuah. 'Yang terdekat kepada dirimu adalah kematian. Dia lebih dekat dari urat lehermu.' Yup. Gak bisa ditebak. Gak bisa ditawar.
:)
Amiin sekali lagi buat doanya :).
By firman widyasmara, at Friday, December 01, 2006 2:32:00 PM
Post a Comment
<< Home