Jam 3 pagi.
Sepertinya sudah jadi terbiasa dengan mata terbuka, kaki yang masih lincah turun naik tangga demi segelas nutri sari, dan tepukan nyamuk di betis.
Jam 3 pagi. Santapan beberapa hari belakangan untuk penanda kalau sebentar lagi terang dan sudah saatnya rebahan. Mungkin sedikit terpejam. Sampai hari benar-benar terang.
Orang rumah juga jadi terbiasa. Lihat gue masih terpaku di depan laptop dengan cemilan dan suara tivi yang sedikit berbisik di jam-jam mendekati shubuh.
"... masih ngerjain apa Mas?"
Hmm. Harus bisa lebih sayang dengan diri sendiri. Bisa rontok kalau kebiasaan ini menjadi semakin melibat dan mengakar. Apa serunya hari tua peyot di jalan?
Pekerjaan rumah dan deadline yang tersimpan musti dibuat lega di awal. Walau seringnya datang membuncah dan mendadak. Seperti minggu belakangan ini.
Harus pinter jaga badan. Gue gak mau hari tua bukannya jalan-jalan malah rebahan di jalanan. *maksud: saking gak kuatnya jalan terus teparr, gituuuuu :D
2 Comments:
Tua sebelum waktunya, para powerworker yang selalu duduk di depan layar monitor komputernya. Di usia 24 saya sudah mengeluh sakit punggung dan pinggang seperti manula.
Tiap malam tercium bau balsem dari badan saya.
Terkadang ada bantal panas yang menyangga punggung bawah.
Untungnya min mata belum nambah, walaupun seringkali perih dan merah darah.
Jadi selain bantal panas dan balsem, di dekat komputer pasti ada segelas kopi, multipitamin khusus bagi para begadangers, dan obat tetes mata.
Dan kalo siang harinya keluar rumah, selalu sedia kaca mata hitam.
...demikianlah
Banyak2 olaraga Men...
By M. Lim, at Tuesday, November 21, 2006 11:56:00 AM
nah tuh. coba lihat saja..
perut luber.
berat nambah 10 kiloan.
badan gak lincah.
makin gape ngetik.
makin betah nge-net.
untungnya gak terjun bebas jadi asosial.
begitulah, huru hara selama bekerja di depan komputer.
By firman widyasmara, at Tuesday, November 21, 2006 9:55:00 PM
Post a Comment
<< Home