1811=simply.cant.get.any.more.ideas.on.how.to.name.this.blog.

29.7.05

Superayam. Tee. Kucing.

Tiba2 ngeliat clay2 superayam, Tee, dan Kucing yang gue bikin di atas lemari berdebu dan gak terawat. Kepalanya si Kucing udah copot malah. Kamar kayak kapal abis baku hantam ama karang. Harus beberes nih entar gue kena flu kamar dah. Terus mencret2. Terus muntah2. Terus lari2. Terus ngisi blog deh. Dah gue mau cabut dulu. ciao!

Friday.

Hmm, friday free ... or free friday? gak masuk hari ini. selain perut gue yang lagi gak enak juga karena gue gak fungsi banget kalo masuk. parah.

okay, gue mau ngapain hari ini ..
first, harus bakar cd porto dan sample help!. dimana ya? :(
dua, harus kontak Applebox buat omongin macem macem macem.
tiga, kirim lamaran dan ke kantor pos or browsing net buat cepet2 cabut dari tempat sekarang.
empat, mampir ke Trax sore entar buat ngasih aris Help! buat di review.
lima, godok cerita buat edisi september Trax's Tee and Traxhead. Girl, Do You Rock? :)
enam, nonton dvd!!!

Ngumpulin berita :)

Thu, 28-Jul-2005 00:56 wib
The Winner of Hello;Fest 2

Berikut ini adalah para pemenang di acara Hello;Fest 2 berikut jumlah coblosan dari penonton festival yang diadakan pada tanggal 23 Juli 2005 di Gedung Sapta Pesona / Jl. Medan Merdeka Barat 17 Jakarta / Pkl 6 mlm hingga selesai.

1. Mbah Sangkil (Wiryadi Dharmawan, pingkeroll@yahoo.com) – 264 Coblosan.
2. TVku Sayang (Jangan Menangis Oh Mama Production, mamamenangis@yahoo.com) – 199 Coblosan.
3. Help! (Firman Widyasmara, firmanwidyasmara@gmail.com) – 174 Coblosan.
4. Bahan Bakar Tinja (Hidayat Priyo Nugroho, udien@vision.net.id) – 127 Coblosan.

Pertanyaan yang dilontarkan pada bincang-bincang kali ini sama ditujukan kepada keempat pemenang, yaitu (secara berurutan) :

1. Bisa diceritakan sekilas film singkat ini mengenai apa untuk mereka yang mungkin belum sempat menyaksikannya ?
2. Darimana munculnya ide cerita untuk pembuatan film ini ?
3. Bisa diceritakan secara garis besar tentang teknik pembuatannya menggunakan apa ?
4. Bagaimana rasanya menjadi pemenang dan apakah sebelumnya sudah mengira bahwa Anda akan menjadi pemenang ?
5. Kira-kira dari pendapat Anda sendiri, apa yang membuat penonton menyukai film singkat ini sehingga dapat terpilih menjadi pemenang? Ini tentunya bisa jadi masukan bagi mereka yang ingin menang.

PEMENANG 1: MBAH SANGKIL (Wiryadi Dharmawan)

Cerita ini mengenai petualangan dua mahluk bernama penthil dan penthol di dunia penelitian. dimana mereka mendapat wangsit (firasat), bahwa mereka harus melakukan sebuah expedisi, mencari harta karun embah sangkil.

Di surabaya ada sebuah jargon (mungkin bisa dibilang gitu). jadi misalnya ada si A tanya temennya, "kamu bisa pinjami aku duit sekian nggak?" dan si B yang merasa tidak punya cukup jumlah segitu, dia jawab, "pake duit siapa? duit mbah sangkil?". dan ini biasanya diungkapkan dengan kelakar. saya pun berpikir kalo mbah sangkil itu orang terkaya didunia, dan sampai sekarang keberadaannya belum ada yang tahu dari mana dan dimana. dan kenapa selalu dia yang harus jadi sasaran ketika ada masalah keuangan. disitulah saya memutuskan bahwa dia mempunyai harta karun terpendam entah dimana. maka jadilah cerita ini.

Tekhnik nya sebenarnya familiar. tapi disini saya tidak pake story board. semua pengerjaan langsung di komputer. pertama saya buat karakter sekalian buat gerakan per framenya. lalu diwarna. diatur lagi gerakan per-frame-nya biar dapat dramatisnya. lalu di edit video dan mix audionya. software untuk modeling dan pewarnaan saya gunakan photoshop, lalu di export ke flash untuk pengaturan gerakannya. trus di export jadi file video(AVI) ke premiere untuk di edit video dan audionya.

Menjadi Pemenang, rasanya senang aja, saya juga nggak mengira kalo saya jadi juara. karena ilustrasi musiknya tidak original. wah, saya bener-benar harus minta maaf yang punya lagu, sumpah :)

Penonton suka film saya... Aduh, apa ya…. Saya rasa untuk penyampaian film semua peserta, semua bisa diterima. Saya pernah mendengar cerita dari teman saya, kalo orang bule mengatakan bahwa karya kita bagus, itu masih biasa. Tapi kalo dia bilang karya kita unik, itu luar biasa. Disini bukan orang bulenya yang jadi masalah, tapi pemaknaan dari “unik” nya. Jadi ketika saya ingin membuat karya, yangsaya pikirkan pertama adalah bagaimana membuat karya yang unik, dari segi cerita dan karakternya. Trus bagaimana saya mengolah lagi trend-trend cerita yang sudah ada bisa jadi sesuatu yang tidak disangka. Lalu pada siapa film kita di sajikan. Penonton biasa? Pengamat film? Kritikus film? Film saya juga nggak bakal menang kalo di juri oleh pengamat dan kritikus film. Karena ceritanya nggak dalam, lagipula musiknya palsu. Hehe…. Contoh saja film-film yang jadi box office, film itu juga belum tentu menang ketika mengikuti festival semacam canes. Dan begitu pula sebaliknya. Jadi semua kembali pada kita, mau dibawa kemana film kita.

PEMENANG 2: TVku Sayang (Jangan Menangis Oh Mama Production)

Babaflash sudah mengirim email interview untuk Tvku Sayang, namun sampai saat ini belum mendapat balasan mungkin karena belum sempat mengecek email. Kalau sudah mendapat balasan kita akan tambahkan di news babaflash berikutnya.

PEMENANG 3: HELP! ( Firman Wijasmara )

Kalau dari saya sendiri, 'tentang'-nya dari Help! ini sebenarnya eksperimental, inspirasi cerita mengalir begitu saja, faktor storyboard benar2 cuma apa yang nempel di kepala. Garis besarnya bercerita tentang 'seseorang' yang terombangambing badai di tengah lautan untuk kemudian 'diselamatkan' oleh tangan2 si 'pencoret' dirinya. Untuk makna sendiri saya serahkan pada penonton untuk mengartikan isinya, tapi bagi saya tadinya hanya mau eksperimen interaktif hasil gambar dengan si penggambar.

Ide muncul begitu saja, awalnya cuma ingin efisien waktu saja. Ending cerita bahkan belum terpikirkan hingga sepertiga waktu pembuatan. Bukan berarti produksi sekenanya, tapi pada saat bersamaan saya lebih enjoy dengan inspirasi yang spontan, termasuk pilihan untuk menggunakan media papan tulis dan kapur itu.

Saya buat Help! dengan teknik stop motion, ada sekitar 140-an gambar saya ambil untuk menghasilkan 48 detiknya. Efek suara saya comot dari sana sini, baik dari soundeffects bank atau dari sumber2 lain. Untuk media saya pakai papan tulis hitam biasa dan satu dus kapur tulis. Ada sekitar 15 batang habis untuk pembuatannya. Plus mata yang kadang kelilipan juga. :)

Menjadi pemenang? wah, saya tidak pernah menyangka sama sekali :). yang pasti senang, itu pasti. kaget dan terbengong bengong, bahkan sampai hari ini. Betul betul gak sangka bisa dipilih sekian banyak audience. Ikut hellofest juga atas dorongan kawan, niatan sih kepingin ikut meramaikan aja, apalagi karya saya adalah karya terpendek di event ini ... tapi kok bisa ikut menang ya? heran juga saya ... btw makasih tak terhingga buat audience yang sudah memilih Help! bisa ikut bersanding dengan juara lainnya, buat Hellomotion juga, buat sponsor, buat media, tak terkecuali buat kru2 babaflash, thx!

Dari apa yang saya dengar dari opini teman2, mungkin dikarenakan Help! menampilkan orisinalitas dan kesederhanaan sendiri di tengah karya2 lain. Bukan berarti karya lain tidak punya orisinalitas, pastinya semua menampilkan orisinalitas tersendiri, tapi mungkin audience melihat faktor teknis 'kapur tulis' dan cerita yang singkat dirangkum jadi satu karya mini. Pembeda yang lumayan mencolok di tengah karya2 lain. Intinya sih ya jangan takut tampil beda, harus terus mau belajar juga, belajar apa saja, saya juga masih harus banyak belajar untuk bisa terus maju. Buat BabaFlash, terimakasih atas intvwnya :).

PEMENANG 4: BAHAN BAKAR TINJA! ( NyamokAnimation.Com )

Film Bahan Bakar Tinja Bercerita tentang seorang pemuda yang menciptakan energi baru yaitu berasal dari * tinja, dikarenakan langkanya Bahan bakar minyak dipasaran umum. kemudian pemuda tersebut naik mobil funky yang berbahan bakar * e..ek dan menjumpai antrean panjang penduduk yang ingin minyak tanah untuk kebutuhan dapurnya. Dan pemuda melihat seorang pemudi/cewek dan mengajak ke Gedung DPR MPR untuk memberikan solusi pemecahan soal langkanya BBM di pasaran Umum, Setelah Pemuda beserta cewek masuk kedalam gedung MPR DPR, Apa yang terjadi di gedung DPR MPR? ternyata wakil rakyat berantem ngeributin soal kenaikan BBM. itulah cerita singkat film Bahan Bakar Tinja

Idenya didapat dari menonton berita berita di televisi tentang Pro kontra kenaikan BBM yang menimbulkan banyak polemik dimasyarakat.

Tekniknya menggunakan gaya animasi 2 dimensi dengan penggabungan unsur 3 dimensi untuk membuat bentuk bangunan dan bagroundnya. Teknik 2 dimensi masih menggunakan Macromedia Flash,sedangkan untuk pembuatannya 3 dimensi mengginakan Cinema 4d serta Adobe Premiere untuk proses akhirnya.

Untuk Hello fest Vol 2 ini sungguh diluar dugaan karena ke 35 karya semuanya bagus2, Alhamdulillah film "BBT" masih menjadi pilihan pemirsa yang menonton acara tersebut

Untuk menjadi pemenang di Hello;fest vol 01 dan vol 02 masih di lihat dari ide dan kreatifitas para kreator membuat film animasi yang lucu , unik dan menggelitik, dan ditambah keorisinalitas ide film-filmnya sehingga bisa membuat para penonton tertawa terpingkal-pingkal dan tepuk tangan riuh. Itu modal utama untuk menang di Hello;fest

26.7.05

Rasa apa?

1. lagi capek ati. isi kantor gak bikin semangat. dari awal juga udah ilang selera. gak prospek.
2. lagi capek kepala. mikirin harus cepat perbaiki hari. besok semakin dekat dan semakin dekat.
3. lagi bingung. empat shift post-pro ini mo dibuat apa ya? anyone? please help!
4. lagi bingung. bener kata aris ttg Cinta Silver-nya, 'dalam kesendirian bukan kala sedih yang bikin pahit. tapi di kala senang ketika tidak tahu harus berbagi tawa dengan siapa'.

5. dilarang mengeluh. tidak baik.

25.7.05

Kutipan lain dari Babaflash

Mon, 25-Jul-2005 11:01 wib
Laporan Hello;Fest vol. 2

Pemutaran 35 karya finalis motion picture yang berlangsung di Gedung Sapta Pesona Lantai 1 ( Departemen Kebudayaan & Pariwisata) ini berlangsung sangat ramai dan meriah. Karya-karya profesional dan pemula juga ditampilkan di sana. Festival ini memang tergolong unik karena segala jenis motion art baik itu shooting, motion graphic, 2d animation, 3d animation, stop motin, video art dan experimental dijadikan satu dengan durasi maksimal 10 menit dan minimal 30 detik. Banyak juga orang yang bertanya mengapa semuanya campur aduk dan tidak fokus ke dalam satu jenis saja. Wahyu Aditya (Direktor dari Hello;fest) menjawab bahwa memang ini adalah sekedar festival untuk memberikan inspirasi, bebas mau dibuat pakai apapun yang penting penonton terhibur.

Hello;fest ini diadakan setiap 2 kali dalam setahun, jadi setiap orang mempunyai kesempatan untuk menampilkan karyanya di sini. Setiap karya ditampilkan di layar lebar seperti layaknya gedung bioskop plus ditonton oleh banyak orang. Ini membuat karya peserta terlihat mewah dan elegan sehingga timbul rasa bangga bisa ditampilkan di sana.

Karya yang ditampilkan beraneka ragam dan dari berbagai level. Tidak hanya karya profesional saja yang ditampilkan di sana, kadang kita melihat ada beberapa karya yang sangat sederhana atau kalau dilihat asal buat. Tetapi ini justru mendorong dan menginspirasi kita untuk membuat sesuatu yang lebih bagus dan kemudian timbul rasa percaya diri untuk mengikuti festival berikutnya. Hal ini tentunya akan membawa dampak positif, yaitu memberi angin segar dan kesempatan bagi mereka yang baru belajar untuk tampil.

Penonton sebelumnya sudah dibagikan formulir yang berisi 35 gambar dari film animasi. Kita tinggal mencoblos, maksimal 5 film dan untuk kemudian dikumpulkan ke panitia. Selama perhitungan, kita disuguhkan karya animasi tamu dan pemenang Hello;Fest vol. 1, yaitu :

Karya Tamu:
• Fairul Hilmi - Rumahku Syurgaku – Malaysia
• Hafizul Rahman - Arrghh – Malaysia
• Moh. Fadzlin - Kuning – Malaysia
• Wahyu Aditya - Stop Human Cloning – Indonesia

Pemenang Hello;Fest Vol.1 :
• Ira Oktaria - Jangan Sembarang Mengabulkan Permintaan
• Nyamok Animation - Penyiar Radio
• Kasatmata - Bodol Botol Bobol
• The Jadugar - Ali Baba

Dan berikut ini adalah hasil perhitungannya dari pilihan terbanyak sampai terendah:
1. Mbah Sangkil (Wiryadi Dharmawan) - 264
2. TVku Sayang (Jangan Menangis Oh Mama Production) - 199
3. Help! (Firman Wijasmara) - 174
4. Bahan Bakar Tinja (Hidayat Priyo) - 124
5. Kuya (Andrian Ananta) - 74
6. Absurds (Varadila) – 72
7. Kara Sebatang Pohon (Edwin) - 71
8. Strangely Beautiful (Angga Dwimas Sasongko) - 65
9. Perempuan Tertindas (Broer) - 63
10. Ujian Masuk Polisi (Yoga Priyanto) - 60
11. Perjalanan Pulang (Dimas Agung S) - 55
12. Pencoeri (Vadi Vanadi) - 50
13. Sejuta Mimpi (Garrie & Tria Feedback) - 48
14. Unrescued World (Irwan Ahmett) - 47
15. Sexy Bear (Anggun Priambodo0 - 44
16. Hardline (Andibachtiar Yusuf) - 40
17. Love in Misery (Bambi) - 39
18. Cantik (Platon) - 38
19. Ironi of War (Firman Machda) - 23
20. Robot Berantem (Yohanes & Roland John) – 23
21. Till Dead Do Us Part (Yudhi Kusadhitama) - 23
22. Teddy (Ricky Zulman) - 19
23. Topeng Kota (Tosan Priyonggo) - 17
24. Goodbye Dad! (Irfan Nurhakim) - 16
25. Rokok(Ion) – 15
26. Khalila's Song (Muharikkudin) - 15
27. Seperti Hayalku (Nikko Syoni) - 14
28. Precious Gift (M Farid Zeno) - 13
29. A Glimpse (Alice Trisjono) - 11
30. Octopuss Attack (Dhanank Pambayun) - 11
31. Joe SMU (Vicky Gustandar) - 9
32. Emosi (Arifin) - 7
33. Belajar Melompat (Pahala Sigiro) - 6
34. Mellowtrone (Allen Airlangga) - 2
35. Rudholp (Dimas Karmawan) - 1

Dari perhitungan di atas di pilih 4 pemenang tertinggi dan mendapat hadiah voucher editing di apple box post production masing-masing sebesar 15 juta, Merchandise dari Movie Monthly Magazine, Pepsi,Aksara Book Store dan langganan majalah selama 4 bulan dari Movie Monthly Magazine.

Setelah itu ada lagi pemenang versi Department Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu TVku Sayang (Jangan Menangis Oh Mama Production) mendapatkan Piala/Trophy. TVku Sayang hanya berupa koleksi cuplikan adegan kekerasan yang ada di sinetron dan dengan pesan terakhir yang menyatakan bahwa ini menjadi konsumsi masyarakat Indonesia setiap harinya. Kalau diperhatikan, dari jajaran pemerintah memang tidak menilai dari sisi teknikal, mau dibuat pakai apa atau kualitas sebagus apapun, yang penting pesan tersebut dapat berguna bagi masyarakat, terutama lebih diutamakan hasil karya yang mempromosikan budaya Indonesia sehingga mungkin nantinya pemerintah bisa membantu dalam perkembangan animasi di Indonesia. Ini adalah kerja berat para animator tentunya.

Media yang hadir pada saat itu adalah stasiun TV O Channel dan Infotainment dari Kassel (TPI). Para pemenang dihampiri oleh mereka untuk kemudian diwawancarai.

Acara Hello;fest di sponsori oleh MINISTRY OF CULTURE AND TOURISM / APPLE BOX POST PRODUCTION / TRANSTV / M2 MOVIE MONTHLY MAGAZINE / WHATNOT HANDY DANDY MAGAZINE / BEHIND THE SCREEN MAGAZINE / BOLEH.COM / LAYARPERAK.COM / BABAFLASH.COM / AKSARA BOOKSTORE / PEPSI / TEKITA / BACKBLACK / DAPUPU WORKSHOP / HELLO;SHOP / HELLO;MOTION SCHOOL

Semoga acara ini dapat terus hadir untuk selalu memberikan ide dan inspirasi bagi para animator Indonesia dalam berkarya. Selamat kepada para pemenang semoga terus dapat menjadi pelopor kebangkitan animasi di Indonesia.

Baba lihat berita:
http://www.babaflash.com/news2.asp?newsid=286

Kutipan lagi ... ck ck

Firman Wijasmara-Juara pertama Hello;Fest Vol.2
Oleh: Aksa Tanrewara
--------------------------------------------------------------------------------

Hello;Fest Vol 2 yang baru saja usai mungkin merupakan pengalaman manis yang tak terlupakan bagi Firman Wijasmara. Itu tentu sesuatu hal yang manusiawi dikarenakan hasil karyanya "Help" berhasil menjadi pemenang dalam Hello;Fest dan menyisihkan 34 karya yang diseleksi langsung oleh penonton yang hadir. Film "Help" ini berhasil meraih 280 suara hasil polling disusul dengan karya yang menjadi film berbakat versi Departemen Pariwisata dan Kebudayaan "TVku sayang" (Jangan menangis oh mama Production) yang meraih 190 suara penonton dan dan di tempat ketiga yaitu Bahan Bakar Tinja karya (hidayat priyo n) yang mendapat 120 suara. Dengan berhasilnya karya Firman menjadi juara pertama Firman berhak mendapatkan hadiah Grand Prize Rp 15 Juta serta bingkisan dari sponsor.

Saat melakukan wawancara dengan beberapa media Firman masih spechless karena tidak menyangka Film 2D menjadi pemenang. "Saya tidak bisa berkata apa-apa karena ini sangat mengejutkan saya apalagi karya-karya yang ikut serta dalam ajang tersebut banyak yang bagus-bagus" ujar Firman yang berharap Hello;Fest kedepan makin berkembang.

Firman mengungkapkan filmnya ini sendiri awalnya hanya untuk proyek pembelajaran bagi dia sendiri. "Namun atas usulan dan dukungan dari teman-teman untuk mengikutkan karya saya tersebut dalam Hello;Fest saya mengiyakan saja" ungkap Firman yang hanya mengeluarkan budget dengan membeli kapur untuk karyanya tersebut.

Untuk proses produksinya sendiri hanya memakan waktu 3 hari, 1 hari untuk pengambilan gambar dan 2 hari untuk editing. Adapun ide untuk karyanya ini mengalir begitu saja di kepala, "malah saat hari H saya belum kepikiran untuk membuat apa dan sayapun tidak menyangka endingnya seperti itu".

"Help" ini merupakan karya pertama dari Firman dan sekaligus pengalaman pertamanya menjadi juara dalam Festival. "Tentu hal ini merupakan awal yang baik bagi Firman dan kesempatan untuk terus membuat karya-karya eksperimen yang lebih baik dan berkualitas. "Untuk ke depan aku masih ingin terus belajar untuk membuat karya yang lebih baik" ujar Firman yang juga pernah menjadi kontributur sebuah majalah Film".


(25 Juli 2005)

lihat berita:
http://layarperak.com/news/film/2005/index.php?id=1122248296

Kutipan berita layarperak.com

HELLO;FEST VOL.2 - Ajang Bi-Annual yang Kian Menanjak
Oleh: Aksa Tanrewara
--------------------------------------------------------------------------------

Motion Picture Art Festival? Festival jenis apa lagi ini? Film pendekkah? Animasikah? Atau sebuah festival media visual jenis baru? Sebetulnya semua jenis tadi termasuk dalam festival Hello;Fest, tapi bagi kami beberapa jenis tadi bisa disebut sebagai motion seni art (karya seni bergerak). Ya, mungkin ini adalah festival pertama diIndonesia yang menampilkan semua jenis dan medium seni bergerak yang dapat dilihat dari layar kaca. Mulai dari short movie,2d animation, 3d animation, stop motion, motion graphic, PSA, TVC, music clip, documentary, video art hingga experimental. "Sebenarnya semua ini hanya masalah medium seperti apa yang cocok dipakai oleh si kreator untuk mengekspresikan karyanya, yang penting karyanya sangat personal dan bisa ditonton di media TV selanjutnya biar penonton yang memutuskannya" ujar Wahyu Aditya sebagai konseptor dan direktur HELLO;FEST ini.

Hello;Fest motion Picture Art Festival diselenggarakan paling cepat 6 bulan sekali yang dilanjutkan dengan roadshow kebeberapa kota untuk menjaring dan menstimulasi kreator baru. Festival yang diselenggarakan oleh Yayasan Animasi dan Sinema Muda Indonesia ini sudah menginjak volume kedua. Pada waktu volume pertama, tim penyelenggara hanya menargetkan paling banyak 70 penonton, karena festival ini sebetulnya hanya untuk acara graduation murid Hello;Motion School. Namun konsep festival dirubah untuk umum akibat banyak karya peserta lain yang ingin terlibat. Hasilnya 55 karya terkumpul dengan (50% dari murid Hello;Motion) dan yang terseleksi berjumlah 42 karya dengan jumlah penonton yang cukup mengagetkan yaitu 400-an penonton dengan menggunakan media publikasi melalui internet (naik lebih dari 500% dari target semula). "kita sampai pinjam kursi dari tetangga karena jumlah penonton yang tidak seimbang, tetapi penonton tetap antusias sampai detik terakhir walau kepanasan!" ujar Bagja salah satu panitia Hello;Fest Vol.1. Namun kondisi itu berbeda dengan kondisi padaHello;Fest Vol2 tadi malam (23 juli 2005 red.), karena pemerintah melalui Departemen kebudayaan dan Pariwisata bersedia menfasilitasi festival ini. "Ya setidaknya penonton tidak akan kepanasan lagi karena kurangnya AC!" timpal salah satu panitia sambil bercanda.

Ada beberapa ciri khas yang disajikan di Hello;Fest, misalnya sambil menonton karya peserta, penonton akan mendapat jatah soft drink dan makanan ringan gratis seperti layaknya di bioskop. Selain itu setiap orang diberikan formulir pemilihan pemenang dengan sistem pencoblosan pemilu untuk 5 pilihan. Pemutaran karya dibagi menjadi beberapa sesi diselingi dengan tanya jawab dengan masing-masing kreatornya dan pemutaran karya tamu baik dari lokal maupun internasional sebagai pembanding. " Kami berharap yang hadir di sini tidak hanya menonton saja tapi bisa lebih dari itu, mulai mendapat inspirasi baru, inovasi baru, koneksi baru dan ilmu baru untuk membuat karya baru!" kata direktur Hello;Fest yang kerap memakai inisial waditya.com ini.

Pada Hello;Fest Vol.2 kali ini jumlah peserta yang ikut bagian mengalami peningkatan 100 % yakni mencapai 100 lebih karya yangditerima panitia dan yang berhasil lolos dari tahap penyeleksian yang layak ditayangkan untuk dinilai penonton berjumlah 35 Film. Adapun film-film yang lolos seleksi itu sendiri tidak dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori tertentu. "Secara umum festival inimengkompetisikan segala jenis motion art dan kami tidak mengkotak-kotakan dalam suatu kategori" ujar Wadit dalam sesi tanya jawab pada acara tersebut.

Dari 35 karya penonton yang layak ditayangkan dalam Hello;Fest Vol.2 tadi malam untuk dipilih oleh penonton keluar sebagai juara pertama dan mendapatkan hadiah Grand Prize Rp. 15 Juta dan bingkisan dari sponsor adalah Firman Wijasmara dengan karyanya Help. Film tersebut mengungguli Film2 lainnya dengan total pemilih 280 pemilih. Karya yang berhasil menjadi juara kedua dan ketiga adalah TV ku sayang (janganmenangis oh mama production) dengan jumlah 199 pemilih dan Bahan BakarTinja (Hidayat Priyo N) dengan 120 pemilih.

Selain versi polling acara pemberian penghargaan untuk hasil karya berbakat versi DISBUDPAR jatuh pada karya dari rumah produksi Janganmenangis oh mama production TV ku sayang dan mendapat hadiah dari Menteri Pariwisata dan Kebudayaan yang diwakili oleh Dirjen Departemen Pariwisata dan Kebudayaan, Bakrie MM. Selanjutnya, kita tunggu kembali HELLO;FEST VOL. 3 dalam 6 bulan ke depan.

(24 Juli 2005)

lihat berita:http://www.layarperak.com/news/film/2005/index.php?id=1122240982

24.7.05

Help!


Sudah jam tiga pagi. Minggu 24 Juli. Tadi malam adalah yang menakjubkan dalam hidup. Menang Hello;fest Vol.2. :)

Help! - Stop Motion, 48 detik.

Ada yang menambah lengkap malam dalam sorotan kamera, lampu-lampu blitz, sodoran microphone, tape recorder, pena dan kertas, name-tag press, permintaan sambutan, tepuk riuh penonton, ucapan selamat dan voucher belasan juta; ... kamu dan air mata bahagia itu.

Dari Unyil, Gundala sampai Maximus dan Rambo.

Baru saja berkunjung ke Galeri Nasional Medan Merdeka Timur, ada Jakarta Video Festival 2005 yang bertajuk Sub/Version. Memang sengaja singgah ke sana sepulang rutinitas yang belenggu waktu 8 hingga 5 sore. Agak lucu juga waktu tiba, ternyata pintu putih besar galeri tua itu masih dalam keadaan tertutup, 'jam setengah tujuh baru mulai buka lagi mas', papar si mbak yang berjaga di meja depan. Iya juga, selain memang datang terlalu awal (sekitar jam 18.00-jadwal pameran buka kembali pkl. 18.30) aku ternyata malah merasa memang seperti mas mas, seperti panggilan si mbak tadi. Hmm.. apa karena kemeja putih celana hitam yang--walau sudah sembunyi di balik denim biru tetap saja terlihat--kupakai membuat aku seperti out of place di kerumunan dreadlocks dan jeans belel mereka? hehehehe, maaf seragam kuli uang ini memang agak membuat risih. Tak peduli sehari-hari aku memegang perhitungan juta hingga miliar tetap saja penampilan ini penampilan Sari Bundo yang dulu pernah kutertawakan keras keras sambil minum jus dan ayam pop di Titimplik. kemeja panjang putih dan celana hitam karyawan. Ternyata karma balik menertawakan aku. Hehehehe :D

Akhirnya sebelum pintu putih besar itu dibuka, aku sempatkan diri kitari halaman galeri tua tersebut, dan iseng makan mie ayam di pinggir jalan merdeka timur di samping pagar galeri. Dan tiba-tiba inget tokoh boneka Si Unyil setelah ngeliat sekitar ditambah serpihan memori tadi siang kala baca berita di salah satu mingguan. Tulisnya, Unyil dan PPFN dapat dikategorikan mati suri (ini bahasa saya :) ), bahkan tokoh masa kecil ini sedang dirancang bangun ulang untuk versi modern-nya, minus peci dan sarung, ikut trend sekarang katanya. Turut dicantumkan bahwa Unyil akan hadir dalam versi manusia. Dan muncullah itu kerut-kerut di muka ini, kesian bener, demi sebuah alasan trend lalu mengubah identitas. Opini yang mengendap di kepala seketika berhamburan, aku rasa Unyil adalah contoh potret kultur masyarakat kita dalam sebuah seni boneka tangan, yang walaupun dipermak sedemikian idealnya tapi tetap menitikberatkan pada; oh ini lho budaya indonesia itu. Plus peci dan sarung tentunya, sebagai simbol kerendahan hati dan kesederhanaan yang patut dijunjung tinggi. Bahkan dua hal ini modal utama dan sumber utama kunci kreatif yang dibutuhkan para kreatornya untuk bisa menentang arus trend masyarakat modern indonesia. Lupakan trend, jangan terombang ambing ombaknya, mengapa tidak beranikan diri menggagas sesuatu yang orisinal? mengapa tidak mencoba berjuang dengan minim dana dan minim gerak? aku yakin kreativitas akan juga dapat tumbuh subur pada mereka yang notabene terjepit pada sedikit pilihan. Jangan terguncang arus trend, sebaliknya ciptakan trend, jangan terpaku pada minimnya dana, sebaliknya ciptakan karya hasil dari hati, bukan melulu mengejar segumpal profit. Dan aku perhatikan lagi spanduk yang berkibar di halaman Galeri Nasional. Sub/Versi. Ini juga salah satu bentuk 'orisinalitas' karya yang memerlukan pemahaman yang dalam.

Pintu putih besar itu pun terbuka untuk umum. Aku masuk dengan buklet kujepit di temali bagpack. Karya-karya yang hebat dan menggugah. Semua mempertanyakan orisinalitas dan piracy related issues. Satu demi satu layar kukunjungi dan kucoba hisap maknanya. Ya, kepalaku sejalan dengan pemikiran sebagian besar mereka. Seperti alinea mereka bahwa sesungguhnya, adakah yang benar-benar asli dalam sebuah karya seni? Dirangkumkan bahwa semua hal yang fana bersifat tiruan, jiplakan dan cetakan dari semua yang ada di seluruh jagat. Dari kesemua pola yang ada dapat dilahirkan pola-pola baru yang menampilkan 'orisinalitas' baru yang juga mampu 'bicara' seperti pola cetakannya terdahulu, entah memori terpendam, inspirasi, hingga kutipan.

Aku jadi teringat Pak Hasmi, sang kreator Gundala yang legendaris itu. Beberapa minggu lalu sempat berburu signature-nya ketika buku pertama 'putera petir'nya itu diluncurkan ulang kembali. Dalam forum itu dijelaskan sekian deret pengaruh yang membasahi memori beliau dan tangan beliau sehingga tergoreslah 'pola cetakan' baru Gundala dari 'pola cetakan' awal Flash-nya DC Comics. Berawal dari sebuah trend, dikreasikan trend baru yang sesuai dengan serapan budaya lokal, jadilah kualitas Gundala yang mampu menyedot pembaca komik hingga 1982 (Gundala terbit pertama kali thn 1969). Orisinal atau bukan? Piracy atau bukan? Karya besar atau bukan? Dan semua kualitas itu terjawab segar antusias oleh pembaca sebagai satu karya legendaris bumi Indonesia. :) Dan lagi-lagi, sebagai pencinta Gundala sebagai salah satu pelopor komik kepahlawanan lokal, saya beropini bahwa orisinalitas tidaklah bersifat baku, ia bersifat likuid, dapat diserap, dihirup siapa saja, bersifat open source bagi publik, lagi-lagi untuk menelurkan karya baru yang juga dapat menampilkan orisinalitas baru yang berkualitas.

Lalu di ruang terdepan dalam galeri aku saksikan Rambo tunggang langgang di deru senapan, mortir dan rudal invasi asing di Afghanistan. Bahkan Rambo yang berotot gawat itu tidak bisa menghindar dari sub/versi film racikan terbaru pembuatnya. Versi baru dimulai. Orisinalitas baru dibuat. Bukan mencuri menurut saya, tontonan mulai menjadi ruang publik sekarang, penokohan dan trend juga milik publik. Dimanfaatkanlah ia dengan mengaduk sebuah trend untuk mencapai pemahaman penonton. Muncullah makna baru. 'Ooh begitu ternyata'. Serupa dengan Maximus sang Gladiator yang menghunuskan pedang dalam arena untuk lawan yang tidak ada. Tampak absurd memang. Tapi disitulah jawabannya. Ikuti trend bukan untuk ikut terhempas di samuderanya. Tapi dari titik trend itulah seseorang akan dapat menciptakan dan menafsirkan trend yang lain lagi. Meminjam inspirasinya, menajamkan ideanya, jadilah karya baru yang lebih diidolakan. Bukan tidak berani berubah, tapi berani inovatif, itu lebih utama.

Hari sudah malam, lebih baik pulang ke rumah. Esok masih harus menghitung data keuangan seorang pemohon kredit. Lain kali kunjungi lagi Sub/versi, aku belum cicipi bantal-bantalnya yang menggoda di karpet merah ruang tengah Galeri. :)

17.7.05


Cinta. Posted by Hello

Terimakasihku buat Sang Pemberi Senyum, dititipkan segaris senyum di ronanya untukku .. (dan aku masih saja iri pada dua titik yang bergandengan sebelum ini)

:)